Sunday 18 January 2015

Peluang Usaha Pengolahan Kayu Manis

Indonesia terkenal sebagai penghasil rempah-rempah dari alam yang masing-masing jenisnya memiliki manfaat terutama untuk bumbu berbagai jenis masakan ataupun manfaat bagi kesehatan manusia.Salah satu diantaranya adalah Kayu Manis atau Cinnamomun atau Cassiavera. Jenis tanaman ini dimanfaatkan bagian kulitnya. Cassiavera mengandung minyak atsiri yang terdapat pada kulit bagian dalam (phloem). Selain itu cassiavera juga mengandung senyawa benzoat dan salisilat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Kayu manis banyak digunakan dalam rumah tangga ataupun berbagai macam industri seperti kosmetika, produk kesehatan ataupun sebagai bahan baku penghasil minyak atsiri.Kebutuhan ekspor Cassievera ini juga cukup tinggi. Pengolahan pascaapanen kayumanis yang cukup mudah dan kebutuhan pasar yang cukup tinggi menjadikan faktor pengolahan kayumanis ini sebagai peluang usaha yang patut diperhitungkan.

Di indonesia, Cassiavera ini pada umumnya dihasilkan dari C. Burmani Sumatera Barat yang merupakan penghasil utama cassiavera di Dunia. Dalam perdagangan internasional, cassiavera dikenal sebagai Padang kancci atau Cassiavera eks Padang. Pengolahan cassiavera kering secara tradisional tidaklah sulit,dengan menggunakan metode dan alat-alat sederhana. Untuk memperoleh cassiavera kering dilakukan pengupasan kulit, pemeraman,pengikisan, dan pengeringan.Berikut prose pengolahannnya.

BAHAN DAN PERALATAN
Bahan baku yang digunakan tentu saja kayu manis atau Cassiavera, sedangkan peralatan yang digunakan berupa pisau yang kuat dan ujungnya tajam untuk pengupasan dan pengkikisan serta tikar, atau tampah tempat penjemuran

CARA PEMBUATAN

   1. Pengupasan
       Pada umumnya kayu manis / Cinnamomom dipanen setelah umur 4 tahun. 
       Pemanenan dilakukan dengan cara mengupas kulit batang, lalu menebangnya.
       Tahap selanjutnya mengupas kulit cabang dan ranting. Pengambilan kulit (pengupasan) 
       dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya akan kita bahas 
       sebagai berikut:
   2. Pengelupasan kulit batang
       * Tahap pertama pengolahan kayu manis, kulit pada batang pohon yang masih hidup 
         dibersihkan dari lumut dan kotoran.
      *  Kulit pada posisi 5~10 cm di atas leher akar dikerat melingkar disekeliling batang 
         sampai menyentuh bagian kayu dari batang. Keratan kedua dibuat 100 cm di atas 
         keratan pertama.
      *  Setelah kulit dikerat lagi secara vertikal dari keratan lingkaran atas keratan lingkaran 
         bawah. Keratan vertikal ini dibuat beberapa buah dengan jarak 5~10 cm. Dengan 
         demikian akan diperoleh keratan keratan kulit dengan panjang 100 cm dan lebar 
         5~10 cm.
      *  Masing-masing keratan dikelipaskan dengan mencungkilnya melalui garis keratan 
         vertikal, kemudian 
         menariknya dari atas ke bawah secara vertikal. Dengan demikian akan diperoleh 
         lembara-lembaran kulit dengan panjang 100 cm dan lebar 5~10 cm.
      *  Pengelupasan tersebut dilakukan sampai semua kulit batang habis dikelupaskan.
   4. Pengelupasan kulit cabang dan ranting
       Setelah pengelupasan kulit batang, tahap selanjutnya adalah tanaman ditebang dengan 
       memotong batang 10 cm di atas leher akar. Kemudian ranting pada cabang dipotong. 
       Selanjutnya daun-daun dan bagian-bagian yang tidak bisa dikuliti pada bagian ranting, 
       serta cabang dipotong-potong. Potongan cabang dan ranting dikuliti dengan pisau. 
       Cabang yang cukup besar perlu diusahakan pengulitannya seperti pengulitan batang 
       agar diperoleh lembaran kulit yang bermutu tinggi. Proses pengelupasan ini hendaknya 
       dilakukan dengan hati-hati dan cermat sehingga kualitas kayu manis yang dihasilkan 
       juga tinggi.
   5. Pemeraman
       Setelah kulit kayu manis selesai dikelupas, tahap selanjutnya kulit batang yang baru 
       dikelupas diperam selama semalaman dengan cara menumpuk kulit pada tempat 
       yang terlindung dari cahaya matahari langsung.
   6. Pengikisan
       Untuk mendapatkan mutu kayu manis yang baik, kulit yang berukuran lebar, yaitu kulit 
       dari batang dan kulit dari dahan yang cukup besar sebaiknya dikikis bagian luarnya, 
       sehingga kulit menjadi bersih.Pengikisan dilakukan dengan pisau yang tajam. 
       Pengikisan dapat juga dengan alat mekanis yang bekerja seperi mesin serut 
       papan (ketam).
   7. Penjemuran
       * Proses berikutnya, kulit kayu manis dijemur. Pada umumnya tahap pengeringan ini 
         masih dilakukan secara tradisional yaitu menggunakan sinar matahari selama kurang 
         lebih 3~4 hari hingga kadar air turun sampai 16%, atau berat bahan-bahan susut 
         sampai 50%. Selama penjemuran bahan harus sering dibolak-balik. Kendalanya 
         penjemuran sering menghasilkan bahan yang jelek mutunya karena berkapang. Hal 
         inidisebabkan hujan sering turun, atau sinar matahari tertutup awan. Untuk 
         mengatasinya, disarankan proses pengeringan ini dilakukan menggunakan alat 
         pengering.
       * Kulit dari bahan atau dahan yang cukup besar yang berupa lembaran, selama 
         pengeringan akan mengkerut membentuk gulungan panjang serupa tongkat. 
         Sedangkan kulitnya akan membentuk serpihan atau lempengan yang tidak beraturan.
   8. Penyimpanan
       Cassiavera kering disimpan di tempat kering yang tidak panas. Tempat penyimpanan 
       perlu dihindarkan dari tikus dan serangga.

Tahap selanjutnya kayu manis siap dikemas dan dipasarkan. Untuk memperoleh kualitas kayumanis yangbaik pengeringan kulit harus benar-benar sempurna sehingga kering dan tahan disimpan dalam jangka waktu yanglama. Kayu manis siap dipasarkan langsung ke konsumen ataupun disetorkan ke industri-industri.

No comments:

Post a Comment