Indonesia
terkenal sebagai penghasil rempah-rempah dari alam yang masing-masing
jenisnya memiliki manfaat terutama untuk bumbu berbagai jenis masakan
ataupun manfaat bagi kesehatan manusia.Salah satu diantaranya adalah
Kayu Manis atau Cinnamomun atau Cassiavera. Jenis tanaman ini
dimanfaatkan bagian kulitnya. Cassiavera mengandung minyak atsiri yang
terdapat pada kulit bagian dalam (phloem). Selain itu cassiavera juga
mengandung senyawa benzoat dan salisilat yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroba. Kayu manis banyak digunakan dalam rumah tangga
ataupun berbagai macam industri seperti kosmetika, produk kesehatan
ataupun sebagai bahan baku
penghasil minyak atsiri.Kebutuhan ekspor Cassievera ini juga cukup
tinggi. Pengolahan pascaapanen kayumanis yang cukup mudah dan kebutuhan
pasar yang cukup tinggi menjadikan faktor pengolahan kayumanis ini
sebagai peluang usaha yang patut diperhitungkan.
Di indonesia,
Cassiavera ini pada umumnya dihasilkan dari C. Burmani Sumatera Barat
yang merupakan penghasil utama cassiavera di Dunia. Dalam perdagangan
internasional, cassiavera dikenal sebagai Padang kancci atau Cassiavera eks Padang.
Pengolahan cassiavera kering secara tradisional tidaklah sulit,dengan
menggunakan metode dan alat-alat sederhana. Untuk memperoleh cassiavera
kering dilakukan pengupasan kulit, pemeraman,pengikisan, dan
pengeringan.Berikut prose pengolahannnya.
BAHAN DAN PERALATAN
Bahan baku
yang digunakan tentu saja kayu manis atau Cassiavera, sedangkan
peralatan yang digunakan berupa pisau yang kuat dan ujungnya tajam untuk
pengupasan dan pengkikisan serta tikar, atau tampah tempat penjemuran
CARA PEMBUATAN
1. Pengupasan
Pada umumnya kayu manis / Cinnamomom dipanen setelah umur 4 tahun.
Pemanenan dilakukan dengan cara mengupas kulit batang, lalu menebangnya.
Tahap selanjutnya mengupas kulit cabang dan ranting. Pengambilan kulit (pengupasan)
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya akan kita bahas
sebagai berikut:
Pemanenan dilakukan dengan cara mengupas kulit batang, lalu menebangnya.
Tahap selanjutnya mengupas kulit cabang dan ranting. Pengambilan kulit (pengupasan)
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya akan kita bahas
sebagai berikut:
2. Pengelupasan kulit batang
* Tahap pertama pengolahan kayu manis, kulit pada batang pohon yang masih hidup
dibersihkan dari lumut dan kotoran.
dibersihkan dari lumut dan kotoran.
* Kulit pada posisi 5~10 cm di atas leher akar dikerat melingkar disekeliling batang
sampai menyentuh bagian kayu dari batang. Keratan kedua dibuat 100 cm di atas
keratan pertama.
sampai menyentuh bagian kayu dari batang. Keratan kedua dibuat 100 cm di atas
keratan pertama.
* Setelah kulit dikerat lagi secara vertikal dari keratan lingkaran atas keratan lingkaran
bawah. Keratan vertikal ini dibuat beberapa buah dengan jarak 5~10 cm. Dengan
demikian akan diperoleh keratan keratan kulit dengan panjang 100 cm dan lebar
5~10 cm.
bawah. Keratan vertikal ini dibuat beberapa buah dengan jarak 5~10 cm. Dengan
demikian akan diperoleh keratan keratan kulit dengan panjang 100 cm dan lebar
5~10 cm.
* Masing-masing keratan dikelipaskan dengan mencungkilnya melalui garis keratan
vertikal, kemudian
vertikal, kemudian
menariknya dari atas ke bawah secara vertikal. Dengan demikian akan diperoleh
lembara-lembaran kulit dengan panjang 100 cm dan lebar 5~10 cm.
lembara-lembaran kulit dengan panjang 100 cm dan lebar 5~10 cm.
* Pengelupasan tersebut dilakukan sampai semua kulit batang habis dikelupaskan.
4. Pengelupasan kulit cabang dan ranting
Setelah pengelupasan kulit batang, tahap selanjutnya adalah tanaman ditebang dengan
memotong batang 10 cm di atas leher akar. Kemudian ranting pada cabang dipotong.
Selanjutnya daun-daun dan bagian-bagian yang tidak bisa dikuliti pada bagian ranting,
serta cabang dipotong-potong. Potongan cabang dan ranting dikuliti dengan pisau.
Cabang yang cukup besar perlu diusahakan pengulitannya seperti pengulitan batang
agar diperoleh lembaran kulit yang bermutu tinggi. Proses pengelupasan ini hendaknya
dilakukan dengan hati-hati dan cermat sehingga kualitas kayu manis yang dihasilkan
juga tinggi.
memotong batang 10 cm di atas leher akar. Kemudian ranting pada cabang dipotong.
Selanjutnya daun-daun dan bagian-bagian yang tidak bisa dikuliti pada bagian ranting,
serta cabang dipotong-potong. Potongan cabang dan ranting dikuliti dengan pisau.
Cabang yang cukup besar perlu diusahakan pengulitannya seperti pengulitan batang
agar diperoleh lembaran kulit yang bermutu tinggi. Proses pengelupasan ini hendaknya
dilakukan dengan hati-hati dan cermat sehingga kualitas kayu manis yang dihasilkan
juga tinggi.
5. Pemeraman
Setelah kulit kayu manis selesai dikelupas, tahap selanjutnya kulit batang yang baru
dikelupas diperam selama semalaman dengan cara menumpuk kulit pada tempat
yang terlindung dari cahaya matahari langsung.
dikelupas diperam selama semalaman dengan cara menumpuk kulit pada tempat
yang terlindung dari cahaya matahari langsung.
6. Pengikisan
Untuk mendapatkan mutu kayu manis yang baik, kulit yang berukuran lebar, yaitu kulit
dari batang dan kulit dari dahan yang cukup besar sebaiknya dikikis bagian luarnya,
sehingga kulit menjadi bersih.Pengikisan dilakukan dengan pisau yang tajam.
Pengikisan dapat juga dengan alat mekanis yang bekerja seperi mesin serut
papan (ketam).
dari batang dan kulit dari dahan yang cukup besar sebaiknya dikikis bagian luarnya,
sehingga kulit menjadi bersih.Pengikisan dilakukan dengan pisau yang tajam.
Pengikisan dapat juga dengan alat mekanis yang bekerja seperi mesin serut
papan (ketam).
7. Penjemuran
* Proses berikutnya, kulit kayu manis dijemur. Pada umumnya tahap pengeringan ini
masih dilakukan secara tradisional yaitu menggunakan sinar matahari selama kurang
lebih 3~4 hari hingga kadar air turun sampai 16%, atau berat bahan-bahan susut
sampai 50%. Selama penjemuran bahan harus sering dibolak-balik. Kendalanya
penjemuran sering menghasilkan bahan yang jelek mutunya karena berkapang. Hal
masih dilakukan secara tradisional yaitu menggunakan sinar matahari selama kurang
lebih 3~4 hari hingga kadar air turun sampai 16%, atau berat bahan-bahan susut
sampai 50%. Selama penjemuran bahan harus sering dibolak-balik. Kendalanya
penjemuran sering menghasilkan bahan yang jelek mutunya karena berkapang. Hal
inidisebabkan hujan sering turun, atau sinar matahari tertutup awan. Untuk
mengatasinya, disarankan proses pengeringan ini dilakukan menggunakan alat
pengering.
mengatasinya, disarankan proses pengeringan ini dilakukan menggunakan alat
pengering.
* Kulit dari bahan atau dahan yang cukup besar yang berupa lembaran, selama
pengeringan akan mengkerut membentuk gulungan panjang serupa tongkat.
Sedangkan kulitnya akan membentuk serpihan atau lempengan yang tidak beraturan.
pengeringan akan mengkerut membentuk gulungan panjang serupa tongkat.
Sedangkan kulitnya akan membentuk serpihan atau lempengan yang tidak beraturan.
8. Penyimpanan
Cassiavera kering disimpan di tempat kering yang tidak panas. Tempat penyimpanan
perlu dihindarkan dari tikus dan serangga.
perlu dihindarkan dari tikus dan serangga.
Tahap
selanjutnya kayu manis siap dikemas dan dipasarkan. Untuk memperoleh
kualitas kayumanis yangbaik pengeringan kulit harus benar-benar sempurna
sehingga kering dan tahan disimpan dalam jangka waktu yanglama. Kayu
manis siap dipasarkan langsung ke konsumen ataupun disetorkan ke
industri-industri.
No comments:
Post a Comment