Arang
tempurung kelapa adalah produk yang diperoleh dari pembakaran tidak
sempurna terhadap tempurung kelapa. Sebagai bahan bakar, arang lebih
menguntungkan dibanding kayu bakar. Arang memberikan kalor pembakaran
yang lebih tinggi, dan asap yang lebih sedikit. Mungkin banyak orang
berfikir bahwa penggunaan arang sudah tidak jamannya lagi.
Namun demikian kebutuhan akan keberadaan arang tetap tinggi, seperti halnya untuk pembakaran berbagai jenis makanan seperti sate, ayam bakar ataupun ikan bakar, posisi arang tidak tergantikan meskipun banyak alternatif lain. Dengan demikian peluang usaha pembuatan arang tempurung kelapa bukanlah suatu hal yang sia-sia untuk dijalankan.
Namun demikian kebutuhan akan keberadaan arang tetap tinggi, seperti halnya untuk pembakaran berbagai jenis makanan seperti sate, ayam bakar ataupun ikan bakar, posisi arang tidak tergantikan meskipun banyak alternatif lain. Dengan demikian peluang usaha pembuatan arang tempurung kelapa bukanlah suatu hal yang sia-sia untuk dijalankan.
Bahan
baku pembuatan arang tempurung kelapa ini pun cukup mudah didapatkan,
sebagai “limbah” dari pemanfaatan buah kelapa. Arang dapat ditumbuk,
kemudian dikempa menjadi briket dalam berbagai macam bentuk. Briket
lebih praktis penggunaannya dibanding kayu bakar. Arang dapat diolah
lebih lanjut menjadi arang aktif, dan sebagai bahan pengisi dan pewarna
pada industri karet dan plastik.
PIROLISIS
Pembakaran
tidak sempurna pada tempurung kelapa menyebabkan senyawa karbon
kompleks tidak teroksidasi menjadi karbon dioksida. Peristiwa tersebut
disebut sebagai pirolisis.
Pada
saat pirolisis, energi panas mendorong terjadinya oksidasi sehingga
molekul karbon yang komplek terurai sebagian besar menjadi karbon atau
arang. Pirolisis untuk pembentukan arang terjadi pada suhu 150~3000C.
pembentukan arang tersebut disebut sebagai pirolisis primer. Arang dapat
mengalami perubahan lebih lanjut menjadi karbon monoksida, gas hidrogen
dan gas-gas hidrokarbon. Peristiwa ini disebut sebagai pirolisis
sekunder.
BAHAN
Tempurung kelapa
PERALATAN
Peralatan
yang diperlukan dalam pembuatan arang tempurung kelapa adalah Ruang
pengarang. Ruang pengarang digunakan untuk pirolisis atau pembakaran
tempurung kelapa secara tidak sempurna sehingga pembakaran terhenti
sampai pembentukan molekul karbon atau arang. Ruang pembakaran dapat
berupa lobang di dalam tanah, dapur pengarangan, drum pengarangan, dan
alat pengarangan.
1. Lobang di dalam tanah. Di tanah yang air tanahnya tidak dangkal, dapat digali sebagai
ruang pengarangan. Jika tanah berstruktur kuat, dinding dan lantai lobang tidak perlu
diperkuat dengan semen dan batu bata. Jika struktur tanah tidak kuat, misalnya mudah
longsor karena banyak berpasir , maka dinding dan lantai perlu diperkuat dengan semen
dan batu bata.
ruang pengarangan. Jika tanah berstruktur kuat, dinding dan lantai lobang tidak perlu
diperkuat dengan semen dan batu bata. Jika struktur tanah tidak kuat, misalnya mudah
longsor karena banyak berpasir , maka dinding dan lantai perlu diperkuat dengan semen
dan batu bata.
2. Dapur pengarangan. Dapur pengarangan adalah ruangan yang bentuknya sama dengan
lobang pengarangan. Dapur pengarangan dibuat diatas jika tidak memungkinkan menggali
lobang karena air tanah terlalu dangkal.
lobang pengarangan. Dapur pengarangan dibuat diatas jika tidak memungkinkan menggali
lobang karena air tanah terlalu dangkal.
3. Kiln. Kiln merupakan alat khusus untuk pirolisis. Klin sederhana tebuat dari drum bekas.
Pirolisis berlangsung di dalam drum dengan membatasi pasokan udara terhadap bahan
yang sedang dibakar. Pasokan udara diberikan melalui lobang udara pada badan drum.
Pada awal pembakaran, lobang udara ditutup segera setelah seluruh bahan terbakar,
lobang udara ditutup untuk mengurangi pasokan oksigen. Panas dari pembakaran
sebelumnya pada kondisi kekurangan oksigen sudah cukup untuk pirolisis.
Pirolisis berlangsung di dalam drum dengan membatasi pasokan udara terhadap bahan
yang sedang dibakar. Pasokan udara diberikan melalui lobang udara pada badan drum.
Pada awal pembakaran, lobang udara ditutup segera setelah seluruh bahan terbakar,
lobang udara ditutup untuk mengurangi pasokan oksigen. Panas dari pembakaran
sebelumnya pada kondisi kekurangan oksigen sudah cukup untuk pirolisis.
CARA PEMBUATAN
Pembakaran dengan menggunakan Lobang dan Dapur Pengarangan Pembakaran dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut ini :
1. Lobang atau dapur pengarangan diisi dengan tempurung setinggi 30 cm, kemudian
dibakar. Bila lapisan tempurung ini mulai terbakar, ke atas lapisan yang sedang terbakar
dimasukkan lagi tempurung baru sebanyak lapisan sebelumnya. Hal ini dilakukan terus
sampai ruangan terisi penuh. Setelah itu, lobang atau dapur pembakaran ditutup dengan
rapat. Jika menggunakan lobang pembakaran, ke atas penutup dapat ditambahkan tanah
sehingga penutupan menjadi lebih rapat.
dibakar. Bila lapisan tempurung ini mulai terbakar, ke atas lapisan yang sedang terbakar
dimasukkan lagi tempurung baru sebanyak lapisan sebelumnya. Hal ini dilakukan terus
sampai ruangan terisi penuh. Setelah itu, lobang atau dapur pembakaran ditutup dengan
rapat. Jika menggunakan lobang pembakaran, ke atas penutup dapat ditambahkan tanah
sehingga penutupan menjadi lebih rapat.
2. Ke bagian tengah lobang atau dapur pengarangan diletakkan secara tegak lurus balo
kayu atau bambu (diameter 15-20 cm), kemudian diisikan tempurung sampai penuh.
Setelah itu, balok kayu atau bambu dicabut secara pelan-pelan dan hati-hati sehingga
pada bagian tengah lobang atau dapur pengarangan terbentuk lobang kecil. Ke dasar
lobang kecil ini dimasukkan sabut atau daun yang telah dibasahi dengan minyak tanah,
kemudian dibakar. Tempurung akan terbakar dari dasar, kemudian akan merambat
ke atas. Segera setelah semua tempurung terbakar, lobang atau dapur pengarangan
ditutup dengan rapat. Untuk mengeluarkan asap, 2 kali sehari tutup di buka. Proses
pengarangan ini berlangsung 5-7 hari.
kayu atau bambu (diameter 15-20 cm), kemudian diisikan tempurung sampai penuh.
Setelah itu, balok kayu atau bambu dicabut secara pelan-pelan dan hati-hati sehingga
pada bagian tengah lobang atau dapur pengarangan terbentuk lobang kecil. Ke dasar
lobang kecil ini dimasukkan sabut atau daun yang telah dibasahi dengan minyak tanah,
kemudian dibakar. Tempurung akan terbakar dari dasar, kemudian akan merambat
ke atas. Segera setelah semua tempurung terbakar, lobang atau dapur pengarangan
ditutup dengan rapat. Untuk mengeluarkan asap, 2 kali sehari tutup di buka. Proses
pengarangan ini berlangsung 5-7 hari.
Pembakaran dengan Menggunakan Kiln
1. Kiln diisi dengan tempurung sepadat dan serapat mungkin. Kiln yang dibuat dari drum
bekas dapat diisi 90 kg tempurung.
bekas dapat diisi 90 kg tempurung.
2. Lobang udara baris pertama dan kedua dari atas ditutup. Setelah itu, ke dalam dasar
ruang “kassa api pertama” dimasukkan bahan-bahan mudah terbakar, seperti daun
kering dan sabut yang telah dibasahi dengan minyak tanah, dan dibakar. Kemudian kiln
ditutup.
ruang “kassa api pertama” dimasukkan bahan-bahan mudah terbakar, seperti daun
kering dan sabut yang telah dibasahi dengan minyak tanah, dan dibakar. Kemudian kiln
ditutup.
3. Segera setelah tempurung pada dasar kiln terbakar, dan api mulai merambat ke bagian
atas lobang ketiga yang terbuka, lobang ketiga tersebut ditutup rapat. Sementara itu,
lobang baris kedua dibuka. Demikian seterusnya sampai ke lobang baris pertama
(paling atas).
atas lobang ketiga yang terbuka, lobang ketiga tersebut ditutup rapat. Sementara itu,
lobang baris kedua dibuka. Demikian seterusnya sampai ke lobang baris pertama
(paling atas).
4. Selama pembakaran, volume arang akan berkurang, karena itu tempurung dapat
ditambahkan untuk memenuhi volume ruang pengarangan.
ditambahkan untuk memenuhi volume ruang pengarangan.
Pemilahan dan Pengemasan
Setelah
selesai dibakar, arang dibakar. Arang yang belum terbakar sempurna
dibakar kembali. Arang yang telah terbakar sempurna diayak dengan
anyaman kawat (besar lobang 0,6-1,0 cm) untuk memisahkan tanah, debu dan
kerikil. Sebelum dikemas, arang dibiarkan pada udara terbuka selama
12-15 hari. Setelah itu, arang dikemas di dalam kantung plastik, atau
karung goni dan siap dipasarkan.